Desa Sedatigede merupakan salah satu Desa yang berada wilayah Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo yang Masyarakatnya bermata pencaharian di bidang pertanian, dan perdagangan yang mempunyai dengan karakter masyarakat sesuai adat timur yaitu sopan , beretika dan religius, jumlah penduduk yang terus bertambah dari tahun ke tahun sehingga merupakan daerah yang berpenduduk sangat padat dengan tingkat pendidikan yang bervariasi mulai tamat SD sampai dengan Perguruan Tinggi, tingkat kesehatan masyarakat Desa Sedatigede cukup baik karena ditu njang dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai serta kesadaran masyarakat yang cukup tinggi tentang arti kesehatan. Jarak desa Sedatigede ke ibu kota Kecamatan Sedati yang relatif dekat sehingga mempengaruhi pola dan tingkah laku masyarakat Desa. Desa Sedatigede terdiri dari 3 Dusun, yaitu Dusun Sedatigede, Dusun Gabung dan Dusun Bono yang mempunyai adat dan cerita yang berbeda - beda .

Sedatigede sebagai desa dengan jumlah penduduknya sekitar 11.560 jiwa dan 3.464 KK (kepala keluarga) terletak sebelah utara kota Sidoarjo dengan jarak sekitar 15 km yang mayoritas pendudunya agamis, sebagai masyarakat yang tinggal daerah pedesaan penduduk Sedatigede kebanyakanberprofesi sebagai perjalanan zaman, pedagang, namun seiring dengan tidak sedikit sekarang masyarakat Sedatigede yang berwiraswasta ataupun berdagang. Keberadaan desa sedatigede yang sekarang sudah mapan baik secara ekonomi, pendidikan maupun fasilitas umum ini adalah merupakan desa yang yang didirikan atau di rintis oleh tiga orang desa yaitu:

1). Mbah Uju

2). Mbah Bengkol Uman dan Istrinya bemama Nyi Sangkri

3). Nyai Dewi Sumantri

Atas jerih payah tiga Tokoh Perintis desa itulah siapa sangka tempat yang asalnya merupakan daerah yang kosong berupa hutan lebat tidak berpenghuni, bahkan terkenal desa yang wingit (angker) tapi sekarang telah menjadi desa yang tentram, damai dan makmur serta masyarakatnya sangat agamis.

Tidak banyak yang tahu tepatnya sejak tahun berapa desa Sedatigede resmi berdiri, tapi yang pasti jauh sebelum merdeka desa Sedatigede sudah berpenghuni bahkan sudah berdiri pemerintahan. Nama Sedatigede menurut beberapa sumber adalah diambil dari nama sebuah Pohon Jati yang sangat besar yang banyak tumbuh desa Sedatigede selain Jati juga ada tumbuhan Kelapa, bambu dan Pisang dan tanah yang berbentuk dataran rendah yang diapit oleh Sungai yaitu sebelah utara Sungai Avoor Semampir dan sebelah selatan Sungai Avoor Pranti dan desa Sedatigede ada bangunan sebuah Masjid yang sangat Sakral dengan narna masjid AI-Ridlo yang didirikan oleh seorang Tokoh Agama yang sangat terkenal se kawedanan Sidokare yang waktu itu belum ada nama Kabupaten Sidoarjo yang benama Mbah Zaenal Abidin yang sekarang diabadikan menjadi Jalan H.Zaenal Abidin mengingat desa Sedatigede waktu itu tumbuh beberap pohon Jati yang sangat besar maka desa tersebut dinamakan Desa Sedatigede

Keberadaan desa Sedatigede mencakup 3 (tiga) dusun yaitu : Dusun Sedatigede, Dusun Gabung dan Dusun Bono. Bahkan menurut cerita zaman dulu bahwa Dusun Sedatigede itu di rintis oleh seorang perintis yang bemama Mbah UJU sedangkan dusun Gabung Gabung dirintis oleh seorang perintis yang bemama Mbah Bengkul Uman bersama Istrinya yang bemama Nyi Sangkri sedangkan Dusun Bono Dirintis oleh seorang perintis yang bemama Dewi Sumantri yang waktu itu belum ada seorang Kepala Desa, namun seiring perjalanan waktu ketiga dusun tersebut berinisiatif bergabung menjadi satu pemerintahan desa dengan nama Desa Sedatigede. tentang kapan bergabungnya ketiga dusun tersebut menjadi Desa Sedatigede secara administrasi masyarakat tidak banyak yang tahu karena tidak ada